CORONA VIRUS

Dunia sedang dihantui oleh wabah penyakit baru, penyebaran virus penyakit yang sangat masif dan cepat hampir melanda di setiap negara di seluruh dunia. Virus ini pertama kali di temukan di Wuhan China, hingga kini telah menginfeksi 1,34 juta penduduk di seluruh dunia dan menyebabkan kematian 74.565 orang.  
Pada 11 Maret 2020, WHO mendeklarasikan wabah Novel Coronavirus Disease (COVID-19) sebagai pandemi dan mengulangi seruan kepada negara-negara untuk mengambil tindakan segera dan meningkatkan respons untuk mengobati, mendeteksi dan mengurangi penularan untuk menyelamatkan nyawa manusia.
Dilansir Bloomberg (3/4/2020) seperti yang disampaikan dalam kompas.com, Menurut sebuah makalah yang diterbitkan 24 Januari dalam jurnal medis The Lancet, pasien virus corona pertama yang diketahui di Wuhan mulai mengalami gejala pada 1 Desember 2019. Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian laboratorium. Hasilnya menunjukkan virus mirip SARS. Lalu pada 30 Desember Kepala Departemen ER Rumah Sakit Ai Fen memposting gambar laporan laboratorium di media sosial China. Hal itu lalu diposting ulang dan menyebar di kalangan dokter. Mereka kemudian ditegur polisi setempat karena menyebarkan desas-desus. Barulah pada akhir Desember, virus itu muncul di media pemerintah China dengan berita pejabat pemerintah menyelidiki puluhan kasus pneumonia misterius di Wuhan. Mereka tidak menguraikan lebih jauh soal virus itu. Namun itu membuka celah orang di China dan luar China mempelajari virus tersebut.
Mereka tidak menguraikan lebih jauh soal virus itu. Namun itu membuka celah orang di China dan luar China mempelajari virus tersebut. Pada 3 Januari, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan terpukul oleh pandemi SARS. Pemeriksaan orang yang sakit demam mulai diberlakukan di bandara untuk kedatangan dari Wuhan.

Kronologis penyebaran virus Corona

Awal Desember 2019
Sejumlah pasien dengan penyakit tak dikenal, berdatangan ke rumah sakit pusat Wuhan awal Desember 2019.
Dr. Li Wenliang, dokter di rumah sakit Wuhan, tampil sebagai whistleblower dan menyebarkan berita virus misterius itu lewat sosial media, bahwa para pasien menunjukkan gejala radang paru-paru akibat virus.
Pejabat kesehatan China baru bergerak menyelidiki pecahnya wabah.
Sejumlah pasien pertama, punya akses ke pasar ikan Huanan, yang juga menjual binatang liar. Tanggal 1 Januari pasar ditutup.

Awal Januari 2020
  • Mengawali tahun 2020, pejabat kesehatan China mengumumkan penyebabnya: sebuah virus Corona jenis baru. Seorang pasien berusia 61 tahun jadi korban meninggal pertama.
  • Jumlah yang terinfeksi meningkat drastis. Tak lama kemudian, Thailand mengkonfirmasi pasien corona pertama di luar China.
  • Jepang melaporkan kasus perdana berikutnya.
  • Tidak ada di antara pasien ini yang pernah datang ke pasar di Wuhan. Kemungkinan besar penularannya dari orang ke orang.
  • Di China, virus menyebar ke berbagai kota. Warga mulai memakai masker. 200 kasus diakui resmi, tapi diduga jumlahnya jauh lebih banyak.
Akhir Januari 2020
  • Tenaga medis di Wuhan, yang kontak langsung dengan pasien, mulai terinfeksi dan sakit.
  • Taiwan dan Amerika Serikat melaporkan kasus corona, disusul negara-negara lain, termasuk Jerman.
  • Pemerintah China memutuskan langkah drastis. Semua transportasi di Wuhan dihentikan, termasuk transportasi umum.
  • Ilmuwan menemukan, virus corona punya masa inkubasi. Orang yang tertular tapi belum menunjukkan gejala, jadi berbahaya. Dalam waktu bersamaan, liburan Imlek dimulai. Jutaan orang bergerak mudik massal.
  • Di saat itu, dikonfirmasi 2.000 kasus di seluruh dunia, 50 orang meninggal.
  • WHO menyatakan wabah sebagai situasi darurat kesehatan global, dan menyerukan tindakan terkoordinir internasional.
Awal Februari 2020 
  • Kota Wuhan tetap ditutup total.
  • Semua provinsi di China daratan sudah melaporkan adanya kasus corona.
  • Li Wenliang, dokter dan "whistleblower" virus Corona, juga meninggal. Satu dari banyak korban lain wabah COVID-19.
  • Hanya dalam waktu dua bulan, virus menyebar makin cepat di luar China. Yang paling parah Korea Selatan, Iran dan Italia. Semakin banyak negara melaporkan kasus corona. Kapan pandemi mereda, tidak ada yang tahu pasti.
  • Saat ini sudah 200 negara melaporkan kasus corona. Lebih 244.000 orang terinfeksi, lebih 86.000 sembuh dan lebih 10.000 orang meninggal akibat COVID-19.
  • Saat ini, Italia menjadi negara yang mencatat korban meninggal tertinggi akibat COVID-19 dengan lebih dari 3.400 orang. Melewati jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di China.
Bulan Maret 2020
  • Terjadi peningkatan kasus infeksi virus corona di dunia
  • Seperti yang dilansir di kompas.com tgl 31 Maret 2020, menampilkan data 10 negara di dunia dan kasus virus coronanya, 
  • Berikut daftar 10 negara dengan jumlah kasus terbesar Covid-19: 
  1. Amerika Serikat, 161.088 kasus, 2.968 orang meninggal, total sembuh 5.245 
  2. Italia, 101.739 kasus, 11.591 orang meninggal, total sembuh 14.620 
  3. Spanyol, 87.956 kasus, 7.716 orang meninggal, total sembuh 16.780 
  4. China, 81.470 kasus, 3.304 orang meninggal, total sembuh 75.700 
  5. Jerman, 66.885 kasus, 645 orang meninggal, total sembuh 13.500 
  6. Perancis, 44.550 kasus, 3.024 orang meninggal, total sembuh 7.927 
  7. Iran, 41.495 kasus, 2.757 orang meninggal, total sembuh 13.911 
  8. Inggris, 22.141 kasus, 1.408 orang meninggal, total sembuh 135 
  9. Swiss, 15.922 kasus 359 orang meninggal, total sembuh 1.823 
  10. Belgia, 11.899 kasus, 513 orang meninggal, total sembuh 1.527




Comments

Popular posts from this blog

150.000 orang meninggal karena corona

Hal Unik dari Pandemi Corona